Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang sangat familier khususnya bagi masyarakat Indonesia. Karena ikan ini mampu hidup di hampir semua kondisi cuaca, maka pangsa pasar nya pun terbuka lebar. Disini LidahWali akan mengulas tentang budidaya ikan lele di kolam terpal yang bisa menghemat modal dan tenaga dibandingkan dengan membuat kolam tanah.
Untuk jenis ikan lele di Indonesia, sangat bervariasi dan semuanya sudah berhasil dikembangbiakkan. Berikut beberapa jenis ikan lele yang sangat terkenal tersebut:
- Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatera Barat), kan maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).
- Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih (Padang).Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa Tengah), wiru (Jawa Barat).
- Clarias nieuhofi, dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh (Kalimantan Selatan).
- Clarias loiacanthus, dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang (Kalimantan Timur).
- Clarias gariepinus, dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King cat fish, berasal dari Afrika.
- Perhitungan antara jumlah bibit lele dengan kapasitas luas lahan yang akan dikerjakan. Untuk pembudidayaan lele kolam terpal untuk 100 ekor bisa memakan lahan tinggi 1,5 Meter dengan luas 1 Meter.
- Pasang terpal untuk menutupi atau galian yang dibuat tadi. Lebihkan terpal sekitar 50 cm di setiap sisi galian.
- Untuk penahan terpal agar tidak mudah goyah diposisinya, bisa menggunakan pasak kayu di setiap sisi.
- Faktor air sangat penting dalam budidaya ikan lele, untuk itu perlu dipersiapkan air plankton.
Untuk pemberian pakan harus disesuaikan dengan takaran dan kandungan nutrisi bagi ikan lele. Pakan yang baik harus mengandung nutrisi yang diperlukan oleh ikan lele. Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral. Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai memilih mana yang bisa dipercaya. Ingat, jangan sampai membeli pakan kadaluarsa. Apabila pakan dirasa terlalu mahal kita juga bisa membuat pakan alternatif, silahkan baca membuat sendiri pakan lele alternatif.
Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.
Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-5 kali sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari. Harus diingat, ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian makan lebih banyak pada sore dan malam hari. Pakan diberikan dengan ditebar. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas untuk menyantapnya.
Untuk lebih detail dalam pengimplementasian bisnis, berikut analisa bisnis ikal lele dalam pembibitan 10.000 ekor.
ANALISIS BISNIS/USAHA BUDI DAYA IKAN LELE
10.000 EKOR
Asumsi:
- Benih lele ukuran 7-8 cm akan dipanen dalam kurun waktu 2-2,5 bulan
- Benih lele dapat dipanen apabila lele per kilonya berisi 7-10 ekor
- 1 kg daging lele ketika panen berisi 10 ekor lele (lebih bagus lagi apabila 1 kg daging ikan lele berisi 7-8 ekor)
- Jadi, dari 10.000 lele tersebut kita akan mendapatkan daging lele sebanyak 1.000 kg (1 ton) ketika panen
- 1 kg pakan akan menghasilkan 1 kg daging ikan lele ketika panen
- Jadi, sampai panen 10.000 ikan lele yang akan menghasilkan 1.000 kg daging ikan lele membutuhkan pakan/pelet sebanyak 1.000 kg (1ton).
- Margin eror sebanyak 20%. Artinya kita tidak akan memanen sebanyak 1.000 kg daging ikan lele, tetapi kita hanya akan memanen 800 kg daging ikan lele
Maka perhitungannya sebagai berikut:
Pengeluaran
Biaya variabel
No
|
Kebutuhan
|
Jumlah
|
1
|
Benih lele (7-8 cm) 10.000 x Rp. 150
|
Rp. 1.500.000
|
2
|
Pakan 1.000 kg x Rp. 5.000
|
Rp. 5.000.000
|
3
|
Vitamin ikan
|
Rp. 500.000
|
Jumlah
|
Rp. 7.000.000
|
Pemasukan
Asumsi:
- Kita akan memanen daging ikan lele konsumsi dari 10.000 ekor ikan lele sebanyak 1.000 kg jika lele 1 kg berisi 10 ekor lele. Tetapi kita akan memberikan margin eror dari usaha kita sebanyak 20%, maka kita akan memanen daging ikan lele konsumsi sebanyak 800 kg dari 10.000 ekor ikan lele yang kita pelihara
Maka pemasukan yang kita peroleh adalah
800 kg daging ikan lele konsumsi x Rp. 11.000/kg = Rp. 8.800.000
Laba
Laba yang dihasilkan dari budidaya ikan lele sebanyak 10.000 ekor ikan lele dengan menggunakan pakan buatan sendiri adalah:
Pemasukan – pengeluaran biaya variabel = Laba
Rp. 8.800.000 - Rp. 7.000.000 = Rp. 1.800.000
Cara Budidaya Ikan Lele dan Pasar Bisnisnya
Reviewed by Jacklyn On Sabtu, 01 Februari 2014, at 20.43
Rating:
Saat ini anda sedang membaca artikel "Cara Budidaya Ikan Lele dan Pasar Bisnisnya" by Jacklyn pada tanggal Sabtu, 01 Februari 2014 waktu 20.43, dalam kategori Bisnis, Hobi . Terimakasih telah membaca postingan saya tentang Cara Budidaya Ikan Lele dan Pasar Bisnisnya Semoga informasi yang memuat artikel Cara Budidaya Ikan Lele dan Pasar Bisnisnya bisa berguna bagi Anda semuanya.
Rating:
Saat ini anda sedang membaca artikel "Cara Budidaya Ikan Lele dan Pasar Bisnisnya" by Jacklyn pada tanggal Sabtu, 01 Februari 2014 waktu 20.43, dalam kategori Bisnis, Hobi . Terimakasih telah membaca postingan saya tentang Cara Budidaya Ikan Lele dan Pasar Bisnisnya Semoga informasi yang memuat artikel Cara Budidaya Ikan Lele dan Pasar Bisnisnya bisa berguna bagi Anda semuanya.
Posted by: Jacklyn
0 komentar:
Posting Komentar